Pak Raden; Politik kebudayaan melawan arus global

Unknown Reply 21.26
Dunia kesenian Indonesia telah dirundung duka setelah Drs.Suyadi telah dipanggil keharibaan-Nya. Siapa yang tidak mengenal sosok Pak Raden, namanya begitu familiar terutama pada generasi 90-an setelah sukses mengenalkan dongeng bergambar dan perintis acara mendidik 'si Unyil'. Dengan tampilan priyayi dan kumis tebal bak Hos.Tjokroaminoto pak raden menghibur dan mendidik kita bagaimana cara menghargai budaya serta pentingnya nation and carakter building.

Pria lulusan seni rupa ITB tersebut sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter generasi bangsa. kepiawianya dalam mendidik lewat dongen dan ilustrasi gambar menjadikanya sosok yang tidak tergantikan dihati anak-anak. Peranan Pak Raden dalam mendidik lewat dongeng adalah karakter kebudayaan pendidikan bangsa kita. Betapa dongeng dapat menjadi mediator dalam menanamkan budi pekerti yang luhur terhadap anak-anak ditengah gencarnya arus global. konsistensi serta prinsip ini yang menjadikan Pak Raden sebagai legenda bangsa Indonesia dalam bidang kesenian dan pendidikan dengan mengangkat tema-tema kearifan lokal.

Sosok Pak Raden adalah potret dimana budaya mengapresiasi kita sebagai suatu bangsa sangatlah minim terhadap aset-aset kekayaan budaya lokal. Diakhir usianya Pak Raden hidup ditengah kesederhanaan bahkan bisa dikatakan menengah kebawah. Tidak ada harta yang ditinggalkan oleh beliau selain karya-karya beliau baik lukisan maupun karakter tokoh si unyil. Banyak hal yang bisa kita teladani dari sosok beliau, terutama konsistensinya dan keuletanya dalam mendidik anak-anak. Karena pada fase dini merupakan masa yang tepat dalam pembentukan karakter serta kepribadian generasi bangsa untuk perubahan Indonesia, terutama ditengah kerasnya benturan kebudayaan yang hilir mudik mengerus kebudayaan bangsa kita. Dogeng dan ilustrasi gambar adalah gambaran kecil dari kearifan lokal bangsa kita untuk terus dipertahankan.Pak Raden telah membuktikan sampai akhir hayatnya bahwa keuletan dan semangat yang tinggi dalam menjaga dan menularkan kearifan lokal adalah cara melawan arus globalisasi yang sulit terbendung.

Bagi Weber, sistem kebudayaan adalah otonom. Ia berevolusi sendiri tanpa terpengaruh oleh yang lain. Namun penulis lebih sepakat pada tesis Antonio Gramsci bahwa faktor politik turut serta mempengaruhi gerak kebudayaan global dan antara kebudayaan satu dan yang lain dapat berbentur dan saling mempengaruhi. Maka tugas kita hari ini adalah meruwat benar-benar semangat Pak Raden dan para seniman penjaga kearifan lokal yang lain dalam melestarikan dan mengajarkan keakayaan budaya kita pada generasi bangsa.

Selamat jalan Pak Raden, terimakasih telah mewarnai masa kecil kami.

Related Posts

Artikel 17165564111245749

Posting Komentar

Search

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut