“Sehari bersama Tan Malaka dihari Buruh sedunia”

Unknown Reply 00.06
                           

                                          
Oleh :  Moh.Abdur Rouf Hanifuddin

Rabu 1-Mei-2013 Hari ini tepat peringatan hari buruh sedunia atau biasa disebut May Day,hari dimana seluruh buruh yang ada di dunia libur untuk bekerja dan merayakanya sebagai hari yang istimewa dimata setiap buruh,tak terkecuali Indonesia Negara yang kaya akan industri pabrik dengan jumlah buru yang begitu banyaknya.
Panas matahari dihari ini seakan mengambarkan semangat perjuangan kaum buruh diseluruh dunia,begitu juga para aktivis Mahasiswa yang peduli akan keadilan dan kemakmuran buruh di Indonesia.


selepas kuliah pagi dalam perjalanan menuju asrama tak sengaja membaca pamflet peringatan hari buruh sedunia oleh kumpulan para aktivis mahasiswa yang mengadakan aksi turun kejalan,kumpulan organisasi yang mengadakan aksi diantaranya : HMI,GMNI,IMM,KAMMI semalang raya,ada rasa kagum melihat simpatik yang tinggi pada jiwa aktivis mahasiswa pasca reformasi bergulir.

Dunia buruh kalau ditinjau dari sejarah memang banyak hal perjuangan yang perlu kita kenang dan kita perjuangkan,berawal dari Negara jerman:kita mengenal sosok tokoh filsof yang mendunia “karl  Heinrich marx “tokoh sosialis yang tak diragukan lagi militansinya dalam perjuanganya membela para ploretar atas borjuis  yang sewenang-wenang terhadap para buruh,sampai sekarang pemikiran marx yang dibakukan menjadi sebuah aliran oleh friedrich engels dan karl kautsky, yang sampai sekarang  menjadi pedoman kaum komunis diseluruh dunia yang biasa kita kenal sebagai ajaran Marxisme[1],ajaran Marx tersebut mencapai puncaknya tatkala partai komunis di Rusia dibawah vladmir ilyc Ulyanof atau dikenal lenin sejak Revolusi Oktober 1917 mengkonstatir marxisme-lenininsme sebagai ajaran resmi komunis.


Begitu halnya dengan Indonesia,sosok Ibrahim datoek tan malaka atau biasa kita kenal sebagai “Tan Malaka” adalah sosok yang patut dikenang dihari buruh sedunia ini,selain kedekatan beliau terhadap para buruh yang ada di Indonesia,pahlawan Nasional yang kesepian tersebut ,pada awal mula perjuanganya menjadi sosok kiri yang tegar dengan idealismenya,ketika ia berada dibelanda tan malak hidup ditengah kehidupan perkebunan yang benar-benar kapitalistis dan rasistis,kedudukan tan malaka menjadi sulit.Ia dibayar atas norma-norma Eropa,tapi rekan rekan belandanya melihat dirinya dengan sebelah mata,sedang terhadap pekerjaanya selalu dianggap remeh.Keyakinan politiknya semakin mendalam,dan jadilah Ia seorang komunis yang sadar.Ia menulis Risalahnya yang pertama,Sebuah uraian kolot tentang komunisme: Soviet atau parlement?  Tan malaka juga pernah berperan  dibalik layar ketika terjadi pemogokan kaum buruh perkebunan di belanda pada tahun 1920.[2]

 
pada bulan februari 1921 Tan Malaka kembali ke jawa,Ia tinggal disemarang pusat kegiatan partai komunis Indonesia (PKI) yang belum lama berdiri ,Tan Malaka juga berhasil menjalin kerjasama antara Partai islam yang besar Sarikat Islam dan PKI,Tan Malaka juga berjasa terhadap SI dan PKI sebagaimana Tan Malaka menuliskan dalam risalah SI semarang & Onderwijs yang menjadi pedoman Sarikat Islam School pada masa itu,dan Tan Malaka juga pernah menjabat sebagai ketua PKI disaat krisis kader atas ditinggalnya ketua PKI  Semaun ke Uni Soviet.[3]

 
Jasa-jasa Tan Malaka bagi kaum buruh di Indonesia sangat besar salah satunya adalah mengadakan sekolah kerakyatan bagi anak kuli agar terbebas dengan yang namanya kebodohan dan terhindar dari penipuan para pemilik modal (kolonial).

 Tak jarang memang yang mengenal sosok tan malaka secara fisik,namun karya dan pemikiranya sudah terdengar seantero negeri hindia-belanda yang atas usul dan perjuanganya sekarang menjadi Republik Indonesia yang merdeka,begitu banyak perjuangan Tan Malaka bagi kaum buruh dan negeri tercinta maka sepatutnya dihari buruh sedunia ini pantaslah kita sebagai generasi bangsa yang bebas merdeka mengenang jasa-jasa beliau,Sebagai tokoh gerakan kiri,yang cinta terhadap rakyat kecil (ploretar) dan bangsa.


Ditengah kematian sosok Tan Malaka yang simpang siur saya masih teringat statemen beliau dalam buku biografinya ; dari penjara ke penjara yang berbunyi
Dari dalam kubur suaraku  akan jauh lebih keras terdengar daripada diatas bumi


#SELAMAT HARI BURUH SEDUNIA. MSAA Malang 1-mei-2013




[1] Epistemologi
kiri
[2] Tan malaka,gerakan kiri,Dan Revolusi Indonesia jilid 1.HARRY A.POEZE
[3] Ibid

Related Posts

Artikel 2063922607006534884

Posting Komentar

Search

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut