54 Tahun; PMII meng-Islam dan meng-Indonesia
Oleh : Moh. Abdur Rouf Hanifuddin[1]
A.Refleksi History.
17 April 1960 kota Surabaya menjadi saksi sejarah berdirinya
organisasi mahasiswa yang digawangi kaum intelektual muda nahdliyin. Kaum intelektual
muda yang sebelumnya tergabung dalam IMANU (Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama) berdiri
sejak desember 1955. yang kemudian dibubarkan oleh PBNU dengan alasan legitimasi
dan telah didirikanya wadah untuk menaungi para kader NU pada basis pelajar
yang tidak selang lama berdiri pada 24 februari 1954 yang diberi nama IPNU
(Ikatan pelajar Nahdlatul ulama). apa jadinya bayi yang belum bisa merangkak
dengan baik sudah menyusul bayi baru yang minta diurus dan dirawat dengan baik.
Dibubarkanya IMANU tidak membuat semangat mahasiswa NU menjadi
luntur, sehingga pada konverensi besar IPNU 14-17 maret 1960 di kaliurang
Jogjakarta, melahirkan keputusan “Perlunya didirikan suatu organisasi mahasiswa
secara khusus bagi mahasiswa nahdliyin”. Setelah dipilihnya 13 orang sebagai team
pembentukan organisasi dengan waktu 1 bulan dan bertempat di Surabaya
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia resmi terbentuk sebagai organisasi
mahasiswa yang menaungi kader muda NU pada tataran mahasiswa.[2]
B.Sumbangsi Organisasi
Berbicara terkait
sumbangsi organisasi saya meyakini sebuah teori sosial yang mengatakan bahwa
berdiri tegaknya suatu organisasi atau ideology adalah sebuah bukti nyata akan
kemanfaatan organisasi maupun ideology tersebut bagi sekitarnya, dan sampai
hari ini pergerakan mahasiswa islam Indonesia masih berdiri tegak lantang Menghadapi
segala tantangan zaman dari mulai kerasnya arus globalisasi, liberalisasi dalam
pemikiran, hegemoni kebudayaan, kuatnya cengkraman kapitalisme yang merongrong
bangsa, hingga krisis kepercayaan dikalangan masyarakat karena banyaknya
penjahat dikalangan pejabat. Ditengah itu semua dunia pergerakan selalu
menopang masyarakat dan berusaha menjaga kestabilan bangsa lewat distribusi
kader maupun aksi nyata organisasi dalam mengawal setiap kebijakan public yang
sifatnya menindas kaum lemah (Mustad’afin).
Sampai hari ini
PMII masih konsisten dalam konteks pengabdian dari organisasi terhadap negeri,
sebagai organisasi yang berasaskan islam PMII mampu membuktikan konsistensi memperjuankan
kejayaan bangsa dan kebenaran dalam beragama dengan dipegangnya amanah
kementrian agama oleh kader PMII sebagai representasi wajah islam yang rahmatan
lil alamin. Melihat aktualisasi kader PMII dalam tataran civil society
maupun tataran birokrasi Negara. PMII telah hadir menjadi ruh yang menghidupkan
jasad bernama Nusantara.
C.NDP sebagai Ayat Revolusi
NDP (Nilai dasar
pergerakan) PMII dirumuskan sebagai pandangan yang mencerminkan keyakinan
terhadap islam sebagai keyakinan mutlak tertinggi dan universal. Mencerminkan
pemahaman terhadap islam menurut paradigm pemahaman Ahlussunah Wal Jama’ah mencerminkan
kesadaran sejarah dan kesadaran sosial.
Secara esensial
NDP merupakan suatu sublimasi nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dengan
kerangka pemahaman Ahlussunah Wal Jama’ah. Dengan menjadikan NDP sebagai
asas setiap gerakan PMII mengarahkan kepada aktualisasi pemahaman terkait
keuniversalan ajaran islam, Yang meliputi hubungan vertical maupun horizontal.
Buakanlah suatu
hal yang berlebihan jika saya memfungsikan NDP sebagai ayat revolusi insan
pergerakan yang mana NDP selalu turut serta sebagai asas utama setiap perubahan
maupun pembaharuan kaum reformis PMII dalam tataran sosial yang mutahawil[3].
Tidak ubahnya perjuangan Khomeini beserta Ali syari’ati dalam revolusi iran
yang membukakan wacana baru terhadap
umat islam dipenjuru dunia tentang keuniversalan ajaran agama. dengan pemikiran
radikal dan penuh perjuangan yang diusung bersama kaum syi’ah iran Khomeini dan
Ali syari’ati membawa pencerahan lewat
Teologi Pembebasan dengan memfungsikan agama sebagai asas pembebasan
dari segala bentuk imperialisme.[4]
bagi saya NDP adalah rangkuman ajaran universalisme islam yang menjabarkan
nilai ke-Tuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan yang menjadi pegangan insan
pergerakan dalam setiap gerak revolusi
dan rekonstruksi ajaran sebagai wajah islam yang salihun likulli zaman wa
makan.
D.54 Tahun PMII
17 April 2014
masih seperti 17 april yang lalu dan semoga akan tetap sama sampai 17-17 april
esok, dengan semangat juang yang semoga tidak akan pernah padam. dunia
pergerakan menyambut dengan penuh gegap gempita atas usaha sang prisai biru
selama 54 Tahun menjaga dan mengabdikan diri pada sang tubuh (NKRI) agar
terlindungi dari segala mara bahaya.
PMII sebagai organisasi “pergerakan” dipercaya menjadi poros
gerakan peradaban dengan segala manifestasi Islam Indonesia dengan menjunjung
tinggi kearifan lokal, dan selalu bergerak secara dinamis dalam syiar islam
lewat Amar ma’ruf nahi munkar.
Dan tentunya sebagai organisasi yang menaungi para “mahasiswa”
PMII telah banyak melahirkan cendekiawan-cendekiawan muslim yang berani
berpikir dengan keluasan wacana yang dimiliki sebagai seorang akademisi.
sehingga mencetuskan kader-kader intelectual
organik[5]
PMII sebagai organisasi berlandaskan “Islam” tetap menjaga
tradisi baik yang diwariskan dari salafuna salih, dan mengambil segala
tradisi baru yang baik untuk membangun ummatan wasathon[6].
Sebagai Organisasi yang lahir di tanah “Indonesia” tercinta,
PMII mengemban tugas menjaga kedaulatan NKRI dan menjadikan Pancasila sebagai
ideologi bersama. Dengan menancapkan Nasionalisme kepada setiap kader PMII, sehingga
menjadikan PMII sebagai organisasi garda depan dalam membela tanah air
tercinta.
54 Tahun sudah PMII meng-Islam dan meng-Indonesia mengabdikan diri
pada agama dan bangsa. Semoga PMII dengan sifat kemoderatan dapat menjadi obat
gagap perbedaan dan 54 kehadiran PMII menjadi jawaban dari setiap pertanyaan
yang haus akan perubahan dan pembaharuan, karena seperti halnya yang dikatakan
oleh almarhum Nur kholis majid “zaman sekarang tidak butuh diturunkanya seorang
Nabi, melainkan butuh para pemikir dan pembaharu ajaran para Nabi”. Semoga
tulisan dan gagasan pemikiran diatas menjadi kado terindah bagi sang ibu yang
selama ini telah membesarkan penuh cinta dan kebijaksanaan. Selamat ulang tahun
PMII-ku. Ilmu dan bakti kuberikan, adil dan makmur kuperjuangkan.
# tangan terkepal dan maju kemuka #
Malang. 17-April-2014
Posting Komentar