KIRI ; Ideologi dalam karya sastra

Unknown Reply 19.23


Judul Buku : KIRI
Genre                   : Fiksi (Sastra)
Penulis        : AR. Hanifuddin
Penerbit      : Nulis Buku (2015)
Tebal                    : 104 Halaman
Peresensi     : Zainul Muttaqin







Meresensi buku ini adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi saya dan keluarga besar jurusan PBA. Pasalnya buku ini lahir dari pikiran dan tulisan teman seangkatan saya di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2012. AR. Hanifuddin adalah nama pena dari mahasiswa M. Abdur Rouf Hanifuddin. Selama studi di UIN Malang ia telah menerbitkan empat buku dalam jangkah waktu 3 tahun. 3 diantaranya antologi, dan satunya adalah karya sastra yang kali kesempatan ini saya resensi. Sebuah prestasi yang harus kita apresiasi bersama di tengah minimnya tradisi menulis dikalangan mahasiswa.

Oke, diatas adalah sekapur sirih tentang penulis buku kumpulan cerita KIRI. Sekarang saya akan mencoba merensi substansi cerita demi cerita yang tertulis dalam buku kiri ini. mengutip pada salah satu endorsmen dari Syaiful Arif seorang dosen STAINU Jakarta dan penulis buku “humanisme Gus Dur”. Bahwa buku ini adalah singkretisme antara gagasan pikiran yang dituangkan dalam bentuk karya sastra, yang nantinya diharapkan menjadi genre sastra baru dalam kesusastraan bangsa kita. Dalam buku ini juga mengulaskan betapa beratnya kehidupan aktivis yang penuh tekanan dengan membela idealismenya. Kurang lebih terdapat 13 cerita pendek dengan beragam tema menarik yang diusung oleh penulis. Dari mulai kisah tentang perjuangan, kebenaran, agama, kemanusiaan, kebudayaan dan kasih sayang tercover dalam kumpulan cerita di buku KIRI ini. 

Pada lembaran-lembaran akhir penulis menyisipkan sajak-sajak indah yang mempunyai muatan pesan yang begitu mendalam tentang realitas kehidupan bangsa kita. Tema korupsi, HAM, kekerasan Agama masih menjadi tema utama yang diusung penulis. 

Dengan diluncurkanya buku ini ada harapan besar, bahwa tradisi menulis dikalangan mahasiswa UIN Malang belum mati. Serta untuk mencetak sastrawan juga tidak harus mengambil jurusan sastra, tinggal seberapa besar kemauan kita untuk membaca dan menulis. Pada akhirnya saya ucapkan Selamat untuk lahirnya buku berbobot ini kawan. Semoga bisa memberi manfaat dan menginspirasi kita semua. (ZM)



Search

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut