Eka Kurniawan Sang Filusuf yang Porno

Dunia kesusastraan Indonesia sedang berbangga dengan kemunculan sastrawan Eka Kurniawan. Pria lulusan Filsafat UGM ini membawa karya sastra Indonesia di kenal oleh dunia, setelah novelnya cantik itu luka dan lelaki harimau di muat oleh New York Times.




Membaca karya-karya Eka Kurniawan memang sangat berbeda dengan kesuksesan novel-novel penulis Indonesia lainya, misal Pramoedya, Ahmad Tohari maupun Andrea Hirata.

Meski secara jujur Eka mengakui pengagum Pram, namun corak kepenulisanya sangat memiliki karakter tersendiri. Satu hal yang menarik dari tulisan-tulisan Eka Kurniawan. yakni, konsistensi Eka dalam mengangkat cerita. Dengan selalu menghadapkan tokoh utama dalam cerita berhadap-hadapan dengan kekuasaan yang disampaikan dengan begitu memukau.

Membaca novel Eka. sebenarnya kita sedang meminum racikan minuman oplosan. Tak hayal karena Eka dalam menulis selalu memadukan Filsafat, Mitologi, Sufistik, Romantika, hingga Stansilan. Kepiawaian ini yang membuat karya Eka memiliki cita rasa tersendiri di mata penikmat kesusastraan Indonesia. Sehingga banyak pujian dari beragam kalangan untuk keberhasilan karya-karya Eka Kurniawan.

Nama Eka kini telah di kenal kanca internasional. Semoga dengan kemunculan karya sastra Eka mampu menjadi inspirasi dan turut memperkaya kesusastraan Indonesia.